Teknologi Pendukung Teknologi Komunikasi
Muh.Adrikni
153090299/B
Ilmu Komunikasi
· Radar
Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga
satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu
benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang
dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan terkadang dapat
juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan
diperkuat oleh radar.
Sejarah
Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang ahli
fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik
dengan menemukan gelombang elektromagnetik itu sendiri.
Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik pertama kali diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari pendeteksian itu
dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik dalam
mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian
belum sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut.
Di tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil
ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara
berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young di tahun 1922 dan L. A. Hyland
dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat di tahun 1930.
Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan
istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan
radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh
ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan,
yang paling berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal bakal
radar pada tahun 1915. Di tahun 1920-an, ia bergabung dengan bagian radio
National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari dan mengembangkan
peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu
orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan
Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt
kemudian menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang
mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris
memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik
yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar
mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat.
Terobosan pun akhirnya terjadi di tahun 1936 dengan pengembangan radar
berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat
mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi di tahun 1939
dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi yang disempurnakan. Keunggulan dari pemancar ini adalah
ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan
cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap menggunakan
antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di
pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat
Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Di
tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam
hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal
peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.
Klasifikasi
Berdasarkan bentuk gelombang
- Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan radial target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
- Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF medium dan PRF low.
Jenis
a. Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam
daerah tangkapan radar dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan
sinyal microwave (gelombang
mikro) ke objek lalu
menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Doppler radar
merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial.
Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.
b. Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri
dari pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana
kedua komponen tersebut
terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat
dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan
sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic
radar adalah Passive radar. Passive radar adalah sistem radar yang mendeteksi
dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif pencahayaan
di lingkungan, seperti penyiaran komersial dan sinyal komunikasi.
Sistem Radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
· Antena
· Pemancar sinyal (transmitter)
· Penerima sinyal (receiver)
Prinsip Pengoperasian Radar
Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik
terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o –
40o. Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena
tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke
pusat sitem radar untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan
tampak dalam layar monitor/display.
Kegunaan Radar
Ø Cuaca
Ø Militer
Ø Kepolisian
Ø Pelayaran
Ø Penerbangan
· Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra,
"bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki
panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir
William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan
penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar
matahari dalam tata surya teleskop.
Karakteristik
- Tidak dapat dilihat oleh manusia
- Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
- Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
- Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
Jenis-jenis inframerah berdasarkan panjang gelombang
- Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm
- Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
- Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
Kegunaan Inframerah dalam kehidupan:
1. Bidang kesehatan
2. Bidang komunikasi
3. Bidang keruangan
4. Bidang Industri
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
- Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
- Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
- Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata
- Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.
No comments:
Post a Comment